TrendArrow – Timnas Indonesia Harus Bangkit: Stadion Utama Gelora Bung Karno selalu menghadirkan atmosfer luar biasa. Puluhan ribu suporter Timnas Indonesia tak pernah berhenti memberi dukungan. Setiap lawan yang datang ke Jakarta harus siap menghadapi tekanan luar biasa dari tribun.
Namun, sorakan megah di kandang kini tidak cukup. Jika Garuda ingin terbang tinggi ke panggung Piala Dunia 2026, mereka harus mengubah mentalitas. Timnas Indonesia tak bisa terus bergantung pada kekuatan kandang.
“Baca Juga: Takefusa Kubo Terpukau Suporter Garuda Ramai di Osaka“
Jago Kandang Tak Cukup untuk Piala Dunia
Kemenangan di SUGBK memang menghibur publik. Tetapi saat laga tandang tiba, permainan Timnas Indonesia berubah drastis. Tekanan lawan, perbedaan iklim, dan adaptasi lapangan sering membuat permainan kacau.
Saat tim-tim kuat dunia mencuri poin di manapun mereka bermain, Indonesia justru terlihat rapuh ketika meninggalkan tanah air. Ini menjadi tantangan utama skuad Patrick Kluivert menuju level yang lebih tinggi.
Kekalahan Telak di Jepang Jadi Peringatan
Pertandingan terakhir di Grup C menjadi bukti nyata. Pada Selasa (10/6/2025), Indonesia dibantai 0-6 oleh Jepang di Suita City Stadium. Ini menjadi kekalahan terbesar Indonesia di babak kualifikasi.
Kekalahan ini bukan hanya soal skor besar. Pengamat Haris Pardede menyoroti bagaimana semua lini Indonesia gagal total. Ia menyebut Jepang mampu mengunci permainan Indonesia sejak menit pertama.
Menurut Haris, masalah Indonesia bukan hanya individu. Ia menilai Jepang menurunkan pemain lapis dua, namun mereka tampil disiplin dan penuh motivasi. Sementara Indonesia tidak mampu membalas tekanan dengan cara yang sama.
Statistik Perlihatkan Masalah Serius
Fakta yang lebih mengkhawatirkan muncul dari statistik. Indonesia sudah kebobolan 20 gol di putaran ketiga. Angka itu menempatkan Indonesia sebagai tim ketiga dengan kebobolan terbanyak bersama China.
Hanya Korea Utara dan Qatar yang memiliki catatan lebih buruk. Ini menunjukkan bahwa lini pertahanan Indonesia terlalu mudah ditembus saat bermain di luar negeri. Sorotan kini tertuju pada bagaimana pelatih Kluivert membenahi masalah ini.
Perlu Ubah Pola Main di Laga Tandang
Timnas Indonesia harus berani mengubah pendekatan. Mereka tidak boleh hanya bertahan saat tandang. Tim harus berani menekan, menguasai bola, dan menciptakan peluang seperti saat tampil di kandang.
Mental juara tidak terbentuk dari kemenangan mudah di rumah sendiri. Justru kemenangan di markas lawan akan memberi dampak besar terhadap kepercayaan diri dan kematangan tim.
Persiapan Menuju Babak Keempat
Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar Oktober 2025. Lokasinya kemungkinan besar di Arab Saudi dan Qatar. Timnas Indonesia harus siap menghadapi tantangan berat di wilayah itu.
FIFA Matchday September 2025 wajib dimanfaatkan untuk laga tandang. Uji coba di luar negeri bisa memberi pengalaman yang lebih realistis. Jadwal pertandingan Indonesia di babak keempat jatuh pada 8, 11, dan 14 Oktober.
Kesimpulan: Saatnya Timnas Indonesia Harus Bangkit !!
Waktu persiapan tidak panjang. Namun jika Timnas Indonesia ingin bersaing di level tertinggi, mereka harus segera berubah. Tidak cukup menjadi jago kandang. Garuda harus bisa menaklukkan markas lawan dan membuktikan bahwa mereka layak tampil di Piala Dunia 2026.
“Baca Juga: Resmi! Tijjani Reijnders Gabung Manchester City“