Trend Arrow – Ruben Amorim Siap Tinggalkan MU: Manchester United harus mengakui keunggulan Tottenham dalam final Liga Europa 2024/2025. Bermain di Stadion San Mames pada Kamis (22/5) dini hari WIB, MU kalah 0-1. Gol tunggal Brennan Johnson pada menit ke-42 menjadi penentu kekalahan MU. Kekalahan ini memperpanjang daftar kegagalan mereka sepanjang musim.
“Baca Juga: Garnacho Puji Kapten Spurs: Bek Terbaik Dunia“
MU Dominan Tapi Gagal Cetak Gol
MU tampil lebih dominan dalam penguasaan bola sepanjang pertandingan. Mereka mencatat 73 persen penguasaan bola dan melepaskan 16 tembakan. Namun, semua peluang itu gagal membuahkan hasil. Tottenham justru mencetak gol dari peluang terbatas dan bertahan dengan sangat disiplin.
Hasil ini melengkapi musim buruk MU di semua kompetisi. Sebelumnya, mereka tersingkir di Piala FA dan Piala Liga Inggris. Di Premier League, mereka juga gagal menembus zona Liga Champions. Kekalahan di final ini menjadi pukulan paling menyakitkan.
Ruben Amorim Akui Keyakinannya Mulai Luntur
Ruben Amorim berbicara kepada media setelah pertandingan berakhir. Ia menyampaikan perasaan kecewa dan refleksi terhadap posisinya sebagai manajer. “Saya tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan kepada penggemar,” kata Amorim. “Saat ini saya hanya memiliki sedikit keyakinan.”
Pernyataan itu menunjukkan bahwa kekalahan di final telah menggoyahkan kepercayaan dirinya. Namun, Amorim tetap menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah cara kerjanya. “Saya masih percaya diri dengan pekerjaan saya. aku tidak akan mengubah metode kerja saya. Saya selalu bekerja dengan jujur.”
Amorim Siap Mundur Tanpa Kompensasi
Pernyataan paling mengejutkan datang saat Amorim berbicara soal masa depan. Ia menyatakan siap mundur sebagai manajer MU tanpa meminta kompensasi. Namun, keputusan itu hanya akan terjadi jika klub dan penggemar merasa ia gagal.
“Saya selalu terbuka. Jika dewan direksi dan para penggemar merasa saya bukan orang yang tepat, akucakan pergi keesokan harinya. tidak akan membicarakan kompensasi. Tapi saya tidak akan berhenti begitu saja,” tegas Amorim.
Pernyataan ini mencerminkan integritas Amorim. Ia tidak ingin mempertahankan jabatan jika kehilangan kepercayaan dari klub dan pendukung.
Fokus pada Rasa Sakit, Bukan Spekulasi
Amorim menolak berbicara terlalu jauh mengenai masa depan. Ia lebih memilih untuk fokus pada rasa sakit yang dialami tim akibat kekalahan. “Saya tidak akan membahas masa depan malam ini. Kami harus fokus pada rasa sakit karena kalah,” ucapnya.
Amorim juga menyebut bahwa MU tampil lebih baik dari Tottenham. Ia menilai para pemain sudah berusaha maksimal. “Para pemain mencoba segalanya. Saya pikir kami lebih baik dari lawan. Tapi kami tidak mencetak gol,” jelasnya.
Tekanan Meningkat, Keputusan Klub Dinanti
Situasi ini membuat tekanan terhadap Amorim semakin besar. Manajemen klub kini menghadapi dilema: mempertahankan pelatih yang masih yakin pada visinya atau mencari pengganti yang lebih sesuai ekspektasi.
Para penggemar juga terbagi. Sebagian mendukung Amorim karena komitmennya. Sebagian lain kecewa dengan hasil buruk yang terus berulang.
“Baca Juga: MotoGP Inggris 2025: Peluang Lahirnya Juara Baru?“
Keputusan akhir berada di tangan dewan klub. Amorim sudah memberi sinyal siap mundur dengan terhormat. Namun, ia masih berharap mendapat dukungan penuh untuk membangun ulang tim.