Trend Arrow – PSG Juara Liga Champions, Musim 2024/2025 akan dikenang sebagai tahun bersejarah bagi Paris Saint-Germain. Klub asal Prancis itu akhirnya menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Inter Milan 5-0 di final. Kemenangan ini menjadi puncak dari ambisi panjang PSG di kompetisi elite Eropa.
“Baca Juga: Luis Enrique Antar PSG Juara Liga Champions di Munich“
Namun, kemenangan PSG menyisakan ironi besar. Kylian Mbappe, pemain bintang yang selama ini memimpin tim, sudah tidak berada di sana saat momen bersejarah itu terjadi. Ia telah pindah ke Real Madrid pada awal musim panas 2024.
Mbappe Tinggalkan PSG, Trofi Datang Setelahnya
Mbappe pernah menjadi simbol ambisi PSG untuk meraih supremasi Eropa. Ia juga sempat menolak tawaran besar Real Madrid pada 2022 demi bertahan di Paris. PSG memberinya kontrak mewah, dan Mbappe dipercaya memimpin tim hingga musim 2023/2024.
Sayangnya, PSG gagal meraih gelar saat itu. Sebaliknya, Real Madrid justru meraih Liga Champions ke-15. Setelah kontraknya habis, Mbappe akhirnya memilih pergi ke Madrid, klub impiannya sejak kecil.
Musim pertama Mbappe bersama Real Madrid tidak berjalan sesuai harapan. Ia belum berhasil membawa klub barunya meraih gelar Eropa. Ironisnya, PSG yang ia tinggalkan justru menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya.
Luis Enrique Bangun PSG yang Kolektif dan Efektif
Tanpa Mbappe, PSG tampil lebih kolektif dan efisien. Luis Enrique meracik strategi yang menekankan kerja sama tim. Pemain seperti Goncalo Ramos, Vitinha, Bradley Barcola, dan Désiré Doué tampil menonjol sepanjang musim.
PSG tidak bergantung pada satu sosok. Mereka menyebar kekuatan ke seluruh lini dan memainkan gaya sepak bola menyerang yang disiplin. Kemenangan besar di final membuktikan efektivitas pendekatan itu.
Mbappe Tetap Tunjukkan Sportivitas dari Jarak Jauh
Meski tidak lagi berseragam PSG, Mbappe tetap menunjukkan sikap sportif. Ia memberikan ucapan selamat kepada mantan timnya melalui Instagram Story. “Hari besar akhirnya tiba. Kemenangan dan sikap klub yang luar biasa. Selamat PSG,” tulis Mbappe.
Pesan itu terdengar hangat, tapi juga penuh ironi. Selama tujuh musim membela PSG, Mbappe gagal mempersembahkan trofi Liga Champions. Trofi itu justru datang sesaat setelah kepergiannya.
PSG Juara Liga Champions: Paris Kini Jadi Pusat Kejayaan Sepak Bola Eropa
Trofi Liga Champions ini menjadi bukti bahwa PSG tidak lagi sekadar klub kaya, tetapi klub dengan kekuatan nyata di lapangan. Mereka mengatasi tekanan dan rintangan dengan permainan solid dan kolektif.
Luis Enrique berhasil membawa klub ke level tertinggi. PSG akhirnya mematahkan kutukan panjang dan mengubah Paris menjadi pusat kejayaan sepak bola Eropa.
“Baca Juga: Klasemen Terbaru ARRC ASB1000 2025 Usai Seri Terkini“
Sementara Mbappe akan terus berjuang bersama Real Madrid, cerita musim ini akan selalu mengingatkan dunia akan ironi dalam sepak bola. Kadang, takdir punya cara sendiri untuk menguji kesetiaan dan ambisi seorang pemain.