TrendArrow – Nicolas Jackson kembali membuat masalah. Dalam laga Chelsea melawan Flamengo di FIFA Club World Cup 2025, ia menerima kartu merah hanya empat menit setelah masuk. Jackson melakukan pelanggaran keras dengan telapak kaki menghantam pergelangan kaki Ayrton Lucas. Wasit Ivan Barton langsung mengusirnya tanpa ragu.
“Baca Juga: Kontroversi Bernabeu: Warga Protes, Pemerintah Turun Tangan“
Pelatih Enzo Maresca menyebut keputusan wasit bisa diperdebatkan, namun ia tidak membela Jackson. Para pemain dan staf Chelsea juga tidak memprotes keputusan tersebut. Kekalahan 1-3 dari Flamengo semakin memperburuk posisi Jackson di tim utama.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Bola & Olahraga, kamu bisa join di Channel WA Trendarrow.com dengan KLIK DI SINI.
Jackson Minta Maaf, Tapi Bukan Kali Pertama
Marc Cucurella menyebut Jackson sangat sedih usai pertandingan dan meminta maaf di ruang ganti. Ia menekankan bahwa Jackson tidak bermaksud menyakiti lawan. Jackson juga menyampaikan permintaan maaf lewat akun Instagram pribadinya kepada klub, rekan setim, dan fans.
Sayangnya, ini bukan insiden pertamanya. Pada Mei 2024, Jackson juga pernah dihukum tiga laga karena menyikut Sven Botman. Dua insiden ini menimbulkan keraguan besar terhadap kedewasaan dan kendali emosinya di lapangan.
Liam Delap dan Guiu Siap Ambil Alih
Jackson digantikan oleh Liam Delap pada pertandingan ulang tahunnya yang ke-24. Delap, yang dibeli seharga £30 juta, tampil lebih disiplin dan konsisten. Ini menjadi peluang emas bagi Delap untuk merebut posisi striker utama.
Selain Delap, striker muda Marc Guiu juga mulai mendapat kepercayaan dari pelatih. Enzo Maresca menyatakan dirinya belum yakin bisa memainkan Jackson dan Delap secara bersamaan. Dengan dua penyerang muda lain bersaing, posisi Jackson menjadi semakin tidak aman.
Komentar Pedas dari Legenda Klub
Jon Obi Mikel yang menjadi komentator menyampaikan kritik keras terhadap Jackson. Ia menyebut pelanggaran itu sebagai kesalahan bodoh. “Ini klub besar. Anda harus bertarung dengan kepala dingin, bukan emosi,” ujarnya.
Kritik dari mantan pemain seperti Mikel menambah tekanan terhadap Jackson. Klub dan fans kini mulai kehilangan kesabaran atas sikap emosionalnya.
Talenta Besar, Tapi Perlu Kendali Diri
Pelatih Flamengo, Filipe Luis, memuji potensi besar Jackson sebagai striker masa depan. Mantan pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, juga pernah menyebut Jackson sebagai pemain bertalenta tinggi.
Namun, potensi saja tidak cukup. Jika Jackson tak mampu mengendalikan emosinya, peluang bermain di tim utama akan terus menjauh. Pernyataannya yang menyebut “tidak tahu bagaimana itu terjadi” menunjukkan minimnya refleksi diri.
Chelsea kini dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah mereka harus bersabar, atau mulai memberi kesempatan lebih besar kepada pemain lain yang lebih siap secara mental?
“Baca Juga: Jadwal Resmi AVC Nations Cup 2025 Putra dan Putri“