Trend Arrow – Chelsea membuktikan keunggulan akademinya sepanjang Premier League musim 2024/25. Akademi Cobham mencetak 20 pemain yang bermain di liga utama Inggris. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dibanding akademi klub lain.
“Baca Juga: 12 Kandidat Ballon dOr 2025, Dembele Jadi Favorit“
Tak hanya unggul dari sisi jumlah pemain, para lulusan Cobham juga mencatatkan menit bermain terbanyak. Total menit bermain mereka mencapai 28.524 menit sepanjang musim. Angka itu unggul lebih dari 5.000 menit dibanding akademi Manchester City.
Manchester United dan City Masih Bertaji
Manchester City menempati posisi kedua dengan 18 pemain akademi tampil di Premier League. Sementara Manchester United turun ke posisi ketiga setelah menjadi pemimpin musim lalu.
Penurunan ini terjadi karena Scott McTominay pindah ke Napoli. Meski begitu, Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford tetap memberikan kontribusi besar. Mereka menyumbang 15,2% dari total menit bermain United.
Tiga Pilar Chelsea Lulusan Cobham
Chelsea tak hanya menghasilkan banyak pemain, tetapi juga memberi peran besar pada mereka. Reece James, Levi Colwill, dan Trevoh Chalobah menjadi andalan di lini belakang. Ketiganya memainkan peran penting dalam membawa Chelsea kembali ke Liga Champions.
Performa mereka menjadi bukti bahwa akademi Chelsea tidak hanya produktif, tetapi juga berkualitas tinggi.
Bersinar di Klub Lain
Lulusan akademi Chelsea juga bersinar di luar Stamford Bridge. Marc Guehi menjadi andalan di Crystal Palace. Dominic Solanke tampil impresif bersama Tottenham. Sementara Ian Maatsen memperkuat lini belakang Aston Villa. Ketiganya mencatatkan lebih dari 1.000 menit bermain musim ini.
Michael Golding juga mencatatkan sejarah unik. Ia bermain selama 45 detik untuk Leicester, menjadikannya pemain dengan waktu bermain tersingkat musim ini.
Arsenal dan Liverpool Catat Kemajuan
Arsenal menunjukkan perkembangan positif dari sektor akademi. Ethan Nwaneri dan Myles Lewis-Skelly berkontribusi besar. Total menit bermain pemain akademi Arsenal hampir dua kali lipat dari musim sebelumnya.
Liverpool memberikan 16,7% menit bermain kepada pemain akademi mereka. Trent Alexander-Arnold menjadi kontributor utama dengan 2.575 menit. Curtis Jones dan kiper Caoimhin Kelleher juga mendapat banyak waktu bermain.
Klub yang Minim Kontribusi Akademi
Lima dari enam klub besar Premier League mencatatkan kontribusi akademi di atas 10%. Tottenham menjadi satu-satunya yang berada di bawah angka tersebut.
Brentford menjadi klub dengan kontribusi akademi terburuk. Hanya Ryan Trevitt yang bermain selama 8 menit. Wolves bahkan tak memainkan satu pun pemain dari akademi mereka meski tiga duduk di bangku cadangan.
Cobham, Warisan Berharga Era Abramovich
Keberhasilan akademi Chelsea tak lepas dari fondasi kuat era Roman Abramovich. Reece James, Trevoh Chalobah, dan Levi Colwill tumbuh dalam sistem yang ia bangun. Todd Boehly dan Clearlake Capital melanjutkan visi tersebut. Mereka tetap mendukung investasi akademi meski sedang menghadapi tekanan regulasi Financial Fair Play.
Dengan sistem yang sudah mapan dan fasilitas modern, Cobham diyakini akan terus mencetak bintang masa depan. Keberhasilan ini menjadikan Chelsea sebagai pemimpin pengembangan bakat di Premier League.
“Baca Juga: Jadwal Resmi MotoGP 2025: Lengkap Semua Seri Balapan“