TrendArrow – Krisis Striker Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Cedera yang dialami Ole Romeny menjadi masalah utama di lini depan skuad Garuda.
Striker Oxford United itu mengalami cedera engkel saat bermain di Piala Presiden 2025 melawan Arema FC.
Setelah menjalani operasi, belum ada kepastian kapan ia akan pulih dan kembali bermain.
Pelatih Patrick Kluivert harus bekerja keras mencari solusi.
Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dan Irak pada 8 dan 11 Oktober mendatang.
“Baca Juga: Jadwal Resmi Piala AFF U-23 2025 di Indonesia“
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Bola & Olahraga, kamu bisa join di Channel WA Trendarrow.com dengan KLIK DI SINI.
Lini Depan Indonesia Alami Krisis Jelang Laga Penentu
Kehilangan Romeny membuat Timnas kehilangan mesin gol andalan.
Hal ini membuat situasi lini depan dinilai sangat mengkhawatirkan oleh banyak pengamat.
Mantan striker Timnas, Singgih Pitono, menyebut kondisi saat ini sebagai krisis.
Ia menilai Kluivert harus memaksimalkan semua opsi yang tersedia, baik pemain lokal maupun naturalisasi.
Menurutnya, saat ini tidak ada striker yang benar-benar dominan.
Konsistensi dan pengalaman pemain menjadi sorotan utama tim pelatih.
Striker Alternatif: Struick, Raven, hingga Sananta
Beberapa nama muncul sebagai kandidat pengganti Ole Romeny.
Mereka adalah Rafael Struick, Jens Raven, Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka.
Namun, kelima pemain itu belum menunjukkan performa stabil.
Jam terbang internasional mereka juga masih terbatas.
Singgih menilai Rafael Struick bisa diberi kesempatan lebih besar.
Sementara itu, ia merasa Jens Raven belum siap tampil di laga besar seperti ini.
“Rafael Struick bisa dicoba. Raven punya potensi, tapi belum waktunya,” kata Singgih.
Ia juga menilai pelatih klub memiliki peran penting dalam menyiapkan pemain.
Latihan rutin dan jam bermain di klub akan sangat membantu adaptasi mereka di timnas.
Naturalisasi Baru Bisa Jadi Solusi Cepat
Selain opsi dalam negeri, PSSI membuka peluang untuk naturalisasi pemain diaspora.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang memproses dua striker diaspora untuk memperkuat Timnas.
Langkah ini diambil agar krisis di lini depan bisa segera diatasi.
Namun, proses adaptasi tetap dibutuhkan agar mereka bisa cepat nyetel di tim.
Singgih berharap proses naturalisasi berjalan cepat dan efisien.
Ia ingin pemain baru langsung memberi dampak positif bagi skuad Garuda.
“Semoga pemain diaspora bisa segera resmi bergabung. Kita butuh solusi cepat,” ungkapnya.
Krisis Striker Timnas: Optimisme Tetap Menyala Meski Skuad Belum Lengkap
Meski masalah striker belum terselesaikan, semangat Garuda tetap menyala.
Timnas Indonesia sudah pernah menghadapi Arab Saudi dan Irak sebelumnya.
Pengalaman dari laga sebelumnya bisa menjadi modal penting.
Tim pelatih pun sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan.
Singgih Pitono yakin Indonesia masih punya peluang besar lolos ke Piala Dunia 2026.
Ia percaya kesiapan mental dan fisik akan menentukan hasil akhir.
“Situasinya fifty-fifty. Siapa yang paling siap, dia yang lolos,” tegas Singgih.
“Baca Juga: Rumor Gyokeres: Arteta Buka Suara soal Skuad Arsenal“