TrendArrow – Liam Delap tampil berani sejak hari pertama di Stamford Bridge. Pada usia 22 tahun, ia langsung memilih mengenakan jersey nomor 9. Pilihan ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang melawan kutukan lama yang membayangi striker Chelsea selama dua dekade terakhir.
“Baca Juga: Man City vs Wydad: Ujian Berat Sang Juara Bertahan“
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Bola & Olahraga, kamu bisa join di Channel WA Trendarrow.com dengan KLIK DI SINI.
Chelsea Gaet Delap dengan Kontrak Jangka Panjang
Chelsea resmi mendatangkan Liam Delap dari Ipswich Town pada 4 Juni 2025. Klub membayar klausul pelepasan senilai £30 juta atau sekitar Rp619 miliar.
Ia langsung dikontrak selama enam tahun sebagai investasi jangka panjang. Musim lalu, Delap mencetak 12 gol bersama Ipswich meski klub tersebut akhirnya terdegradasi.
Debut Singkat, Dampak Langsung
Delap langsung tampil dalam laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan bermain selama 15 menit melawan Los Angeles FC.
Meski hanya tampil sebentar, Delap memberi kontribusi nyata. Ia mencatat satu assist yang membantu Chelsea menang 2-0 dan mengawali turnamen dengan hasil positif.
Kutukan Nomor 9: Sejarah yang Tak Terlupakan
Nomor 9 di Chelsea dikenal membawa beban besar. Banyak striker gagal bersinar saat mengenakan angka ini.
Thomas Tuchel bahkan pernah menyebut nomor 9 sebagai angka “terkutuk”. Banyak penyerang seperti Chris Sutton, Mateja Kezman, dan Steve Sidwell tampil mengecewakan.
Bahkan Fernando Torres, yang dibeli dengan harga £50 juta dari Liverpool, tidak mampu memenuhi ekspektasi saat memakai nomor ini.
Delap Ingin Ubah Narasi di Stamford Bridge
Liam Delap tahu risiko yang datang bersama nomor 9. Namun, ia justru melihatnya sebagai tantangan untuk membalikkan sejarah.
Ia berharap bisa menjadi simbol perubahan dan menciptakan cerita baru yang lebih positif. Keputusan Delap mencerminkan kepercayaan diri dan tekad yang besar.
Dari Ipswich ke Chelsea: Perjalanan Penuh Keberanian
Musim 2024/25 menjadi titik balik dalam karier Delap. Ia tampil konsisten bersama Ipswich Town dan mencetak 12 gol dalam satu musim.
Brace ke gawang Aston Villa dan performa apik saat melawan Chelsea membuatnya dilirik banyak klub besar. Manchester United, Newcastle, dan Nottingham Forest sempat memantau situasinya.
Namun, Delap akhirnya memilih Chelsea. Ia tertarik pada proyek jangka panjang klub dan peran besar pelatih Enzo Maresca dalam pengembangan pemain muda.
Enzo Maresca dan Kepercayaan Lama yang Terjaga
Delap dan Maresca sudah saling mengenal sejak berada di akademi Manchester City. Saat itu, Delap mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim di bawah asuhan Maresca.
Kini, hubungan mereka berlanjut di tim utama Chelsea. Maresca memberikan dukungan penuh kepada Delap sejak hari pertama bergabung.
“Liam tahu betapa pentingnya nomor 9 di klub ini. Tapi saya melihat dia santai dan fokus sejak awal,” ujar Maresca seperti dikutip dari The Guardian.
Persaingan di Lini Depan Masih Terbuka
Maresca belum menunjuk penyerang utama untuk musim baru. Ia menegaskan bahwa semua pemain memiliki peluang yang sama.
Keputusan starter akan didasarkan pada kerja keras dan performa saat latihan maupun pertandingan. Delap kini bersaing dengan Nicolas Jackson untuk posisi inti di lini depan.
Penutup: Lima Delap Ingin Jadi Ikon Baru Chelsea
Liam Delap datang ke Chelsea dengan semangat tinggi. Ia tak hanya ingin mencetak gol, tetapi juga mengubah pandangan publik soal nomor 9.
Jika berhasil, Delap tak sekadar mematahkan kutukan. Ia bisa menjadi simbol era baru di lini depan Chelsea.
“Baca Juga: Kevin Diks Siap Gabung Pramusim Borussia Monchengladbach“