Trend Arrow – Tijjani Reijnders Diproyeksi Gantikan Peran Gundogan di City Bersiap Hadapi Era Baru Tanpa De Bruyne, Manchester City tengah bersiap melakukan perombakan di lini tengah usai musim yang kurang memuaskan. Potensi hengkangnya Kevin De Bruyne setelah 10 tahun mengabdi membuat City harus mencari pengganti yang sepadan. Nama Tijjani Reijnders muncul sebagai kandidat yang cocok untuk mengisi kekosongan tersebut.
“Baca Juga: Arsenal Dilema: Pilih Gyokeres atau Sesko di Musim Panas“
Reijnders, gelandang asal Belanda, menjadi sorotan karena kemampuannya yang selaras dengan gaya permainan Pep Guardiola. Gaya bermainnya mengingatkan publik pada kombinasi Ilkay Gundogan dan Bernardo Silva.
Filosofi Guardiola Cocok dengan Karakter Reijnders
Gelandang Kreatif yang Tumbuh dengan Inspirasi dari Iniesta
Reijnders sejak muda mengidolakan Andres Iniesta. Hal itu menunjukkan bahwa ia terbiasa bermain dengan visi dan teknik tinggi. Guardiola sendiri membangun filosofi permainan dari dasar permainan Barcelona era Johan Cruyff yang juga banyak dipengaruhi sepak bola Belanda.
Hubungan historis antara Belanda dan Barcelona menjadi alasan mengapa Reijnders dianggap cocok dengan sistem permainan Guardiola. Pemain ini bukan sekadar pelapis, tapi bisa tumbuh menjadi pengatur permainan utama dalam skema City.
Mirip Silva dan Gundogan, Tapi Punya Ciri Khas Sendiri
Reijnders Tawarkan Kontrol dan Keseimbangan
Meskipun Reijnders banyak belajar dari De Bruyne, gaya bermainnya lebih dekat ke Bernardo Silva dan Ilkay Gundogan. Ia mampu mengontrol tempo, membaca permainan, dan menjaga keseimbangan antar lini. Manchester City tidak membutuhkan replika para legenda. Mereka butuh pemain yang bisa menyesuaikan diri dengan sistem dan tetap memberi dampak besar.
Reijnders unggul dalam kontrol bola dan kemampuan membaca ruang. Ia juga cerdas dalam mengambil posisi dan memberikan solusi saat rekan setim tertekan. Gaya bermainnya akan membantu City tetap mendominasi di lini tengah.
Peran Reijnders di Milan Tunjukkan Kesiapannya
Jadi Titik Awal Build-Up dari Belakang
Selama bermain untuk AC Milan, Reijnders berperan penting dalam proses build-up dari belakang. Ia sering menerima bola langsung dari kiper dan memulai serangan dengan umpan pendek dan pergerakan progresif. Kemampuan ini sangat sesuai dengan filosofi City yang menuntut gelandang berpikir cepat dan presisi.
Reijnders juga mampu bergerak tanpa bola untuk menciptakan ruang. Ia bisa dribel melewati tekanan dan menjaga penguasaan bola tetap lancar. Peran ini akan sangat membantu terutama ketika Rodri absen atau perlu rotasi.
City Butuh Pemain Serbabisa seperti Reijnders
Fleksibilitas Jadi Kunci dalam Skema Guardiola
City membutuhkan gelandang yang bisa bermain dalam berbagai peran. Reijnders punya fleksibilitas untuk menjadi gelandang bertahan, pengatur tempo, atau gelandang tengah yang aktif dalam menyerang. Kombinasi teknik, visi, dan kecerdasan membuatnya jadi kandidat ideal untuk mengisi lini tengah The Citizens.
Ia juga punya etos kerja tinggi dan bisa menyatu dalam kolektivitas tim. Jika City berhasil memboyongnya, Reijnders bisa menjadi bagian penting dalam regenerasi lini tengah yang saat ini mulai ditinggal para senior.
Kesimpulan: Tijjani Reijnders Diproyeksi Bisa Jadi Solusi Masa Depan City
“Baca Juga: Bima Perkasa Gagal Menang, Fokus ke Dua Laga Kandang“
Manchester City sedang mencari pemain yang bisa membawa stabilitas dan kreativitas ke lini tengah. Tijjani Reijnders menawarkan dua hal tersebut. Dengan latar belakang gaya bermain yang mirip dengan filosofi Pep Guardiola, Reijnders bisa menjadi suksesor natural bagi Gundogan dan Bernardo Silva. Jika transfer ini terwujud, lini tengah City akan tetap tangguh untuk bersaing di level tertinggi.