TrendArrow – Timnas Indonesia akan kembali bertarung dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada putaran keempat, skuad Garuda harus menghadapi dua lawan berat sekaligus, yaitu Arab Saudi dan Irak. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada 8 dan 11 Oktober 2025 di Arab Saudi.
“Baca Juga: Graham Arnold Kembali Hadapi Indonesia Sebagai Pelatih Irak“
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Bola & Olahraga, kamu bisa join di Channel WA Trendarrow.com dengan KLIK DI SINI.
Indonesia Satu-Satunya Tim Non-Timur Tengah di Grup B
Grup B dihuni oleh tim-tim kuat asal Timur Tengah. Indonesia menjadi satu-satunya tim asal Asia Tenggara dalam grup ini. Hal ini membuat tantangan semakin besar. Selain harus menghadapi permainan cepat dan fisik dari lawan, Indonesia juga harus beradaptasi dengan iklim panas dan kering di Arab Saudi.
Cuaca ekstrem diperkirakan menjadi kendala utama bagi para pemain. Suhu yang tinggi dan udara kering dapat menguras stamina dalam waktu singkat. Oleh karena itu, adaptasi cuaca menjadi fokus utama tim pelatih.
Pengalaman Laga Tandang Jadi Pelajaran Penting
Indonesia telah mengalami betapa beratnya bertanding di laga tandang. Saat menghadapi Australia, Timnas kalah 1-5. Kekalahan lebih telak terjadi saat melawan Jepang dengan skor 0-6. Dua pertandingan ini menjadi pelajaran penting dalam persiapan melawan Irak dan Arab Saudi.
Tim pelatih menyadari bahwa kekuatan fisik dan daya tahan pemain harus ditingkatkan. Tanpa kebugaran maksimal, Garuda akan kesulitan menahan tekanan dari tim-tim dengan intensitas tinggi seperti Irak dan Arab Saudi.
Pelatih Ingatkan Pentingnya Fisik Spartan
Pelatih dan pengamat sepak bola, Erwan Hendarwanto, menyoroti pentingnya peningkatan fisik. Ia menegaskan bahwa kondisi fisik akan menjadi kunci utama dalam dua laga tersebut.
“Modal untuk menghadapi Irak dan Arab Saudi adalah fisik prima. Pemain harus bisa bermain spartan selama 90 menit,” kata Erwan dikutip dari Bola.com.
Ia juga menambahkan bahwa peluang lolos otomatis bisa terbuka lebar jika pemain benar-benar siap secara fisik. Sebaliknya, jika kondisi pemain sama seperti saat melawan China dan Jepang, maka peluang bisa menghilang.
Catatan Positif Jadi Penyemangat
Meski menghadapi tantangan besar, Timnas Indonesia tidak datang ke Timur Tengah tanpa modal semangat. Indonesia punya catatan positif saat bertemu Arab Saudi di pertemuan sebelumnya.
“Irak dan Arab Saudi memang lawan berat. Namun kita punya memori baik saat melawan Arab Saudi di ronde sebelumnya,” kata Erwan memberi dorongan semangat.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia pernah menahan imbang dan bahkan mengalahkan Arab Saudi di pertemuan terakhir. Catatan itu bisa menjadi motivasi kuat bagi skuad Garuda untuk mengulang hasil positif tersebut.
Kesimpulan: Fisik Kuat dan Semangat Tinggi Jadi Kunci
Timnas Indonesia harus bekerja keras secara menyeluruh. Fisik prima dan mental baja sangat dibutuhkan dalam laga penting ini. Adaptasi terhadap cuaca panas, kekuatan lawan, dan tekanan suporter tuan rumah menjadi tantangan berat.
Namun, dengan motivasi yang tinggi dan pengalaman positif melawan Arab Saudi, Garuda tetap memiliki peluang untuk lolos. Persiapan matang dan kerja sama tim akan menentukan hasil di Oktober mendatang.
“Baca Juga: Lamine Yamal Klarifikasi Kontroversi Ultah: Saya Nikmati Hidup“