TrendArrow – Aleksander Ceferin Tidak Hadir di Turnamen Besar FIFA, Absennya Presiden UEFA Aleksander Ceferin dari Piala Dunia Antarklub 2025 memicu spekulasi serius. Ia sama sekali tidak muncul selama turnamen berlangsung di Amerika Serikat sejak 13 Juni hingga 29 Juli 2025.
Padahal, tiga klub Eropa berhasil mencapai semifinal, termasuk Chelsea dan PSG yang tampil di final. Presiden konfederasi lain sempat hadir menonton langsung. Namun Ceferin justru memilih tidak datang.
Keputusan ini mengejutkan publik. Pasalnya, Ceferin juga menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA. Banyak pihak menilai absennya Ceferin adalah bentuk ketegangan yang memuncak antara UEFA dan FIFA.
“Baca Juga: Final Piala Dunia Antarklub 2025 Diwarnai Jeda 24 Menit“
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Bola & Olahraga, kamu bisa join di Channel WA Trendarrow.com dengan KLIK DI SINI.
Ekspansi Club World Cup Jadi Sumber Ketegangan
Sumber dalam UEFA menyebutkan bahwa organisasi tersebut mulai tidak nyaman dengan arah kebijakan FIFA. Terutama soal ekspansi Club World Cup dan rencana penyelenggaraan dua tahunan.
UEFA merasa FIFA mulai memasuki wilayah kompetisi klub Eropa. Hal ini dinilai mengancam eksistensi dan nilai Liga Champions yang selama ini menjadi ajang paling prestisius di level klub.
Presiden FIFA Gianni Infantino tidak menutup kemungkinan ekspansi lanjutan. Dalam konferensi pers di Trump Tower, ia menyebut nama klub besar seperti Manchester United, Barcelona, Napoli, dan Liverpool sebagai kandidat undangan berikutnya.
Infantino juga membanggakan capaian finansial turnamen 2025. Ia mengklaim Club World Cup menghasilkan pendapatan sebesar $2,1 miliar atau sekitar Rp34 triliun. Angka itu setara $33 juta per pertandingan. Menurut FIFA, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan Liga Champions.
Alasan UEFA Dinilai Tidak Meyakinkan
UEFA berdalih bahwa ketidakhadiran Ceferin disebabkan oleh fokus mereka pada turnamen Women’s EURO 2025 di Swiss yang dimulai sejak 2 Juli. Namun, Club World Cup sendiri telah dimulai sejak pertengahan Juni.
Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa Ceferin hanya hadir satu kali dari 22 pertandingan awal Women’s EURO. Sebelumnya, ia juga tidak hadir saat final Piala Dunia Wanita 2023 yang mempertemukan Inggris dan Spanyol.
Ketika diminta klarifikasi, UEFA memilih tidak berkomentar. Sikap diam ini semakin memperkuat dugaan bahwa hubungan antara UEFA dan FIFA sedang tidak harmonis.
Hubungan Dua Lembaga Sepak Bola Semakin Tegang
Ketegangan antara UEFA dan FIFA tidak hanya terjadi di Club World Cup. Pada Kongres FIFA di Paraguay bulan Mei lalu, delapan delegasi UEFA melakukan walkout. Mereka meninggalkan ruangan karena Infantino terlambat hadir selama tiga jam.
Infantino saat itu sedang melakukan pertemuan politik di Timur Tengah. Ia mengaku membahas persiapan Piala Dunia 2026 dan 2034 di Qatar dan Arab Saudi.
Namun, UEFA mengecam tindakan tersebut. Mereka menyebut bahwa perubahan jadwal demi kepentingan politik pribadi adalah bentuk pengabaian terhadap nilai-nilai sepak bola.
Infantino sempat menyampaikan permintaan maaf. Tetapi, permintaan itu tidak cukup untuk meredakan kemarahan perwakilan Eropa yang merasa diabaikan oleh pimpinan FIFA.
Aleksander Ceferin: Masa Depan Kerja Sama UEFA dan FIFA Dipertanyakan
Kondisi ini membuat masa depan kerja sama antara UEFA dan FIFA menjadi tanda tanya besar. UEFA mulai menunjukkan sikap kritis terhadap arah kebijakan FIFA yang dianggap terlalu komersial dan politis.
Tanpa dialog terbuka dan kesepahaman bersama, ketegangan ini bisa memburuk. Club World Cup bisa menjadi batu sandungan dalam hubungan antara dua organisasi tertinggi sepak bola dunia ini.
Jika konflik berlanjut, bukan tidak mungkin terjadi gesekan lebih besar di masa depan. Dunia sepak bola kini menanti apakah FIFA dan UEFA bisa menjembatani perbedaan demi kepentingan global.
“Baca Juga: Jadwal Resmi Piala AFF U-23 2025: Grup dan Fase Gugur“